Evolusi Fhasion Jeans
kali ini kami mengulas
tentang fashion celana. Saat ditanya tentang konsep berpakaian modern, Giorgio
Armani menjawab, “This is what I think is modern. It's like wearing a couture
jacket with a pair of jeans.” Bertahan lebih dari satu abad sejak ditemukan dan
melalui berkali-kali evolusi siluet dan inovasi teknologi pembuatan, jeans
menjadi salah satu fashion item yang terbukti kekekalannya digandrungi wanita.
Berawal dari model
waist overalls yang menjadi pakaian pekerja kasar, Jacob Davis bermitra dengan
Levi Strauss resmi mendapatkan hak paten blue jeans pada tahun 1873. Lalu,
status jeans perlahan naik kelas dengan mulai dikenakannya jeans oleh
para aktor Hollywood pada tahun ’30-an. Dipelopori oleh aktor James Dean
dan Marlon Brando, popularitas jeans pun makin melejit di kalangan anak
muda sebagai simbol pemberontakan dan kebebasan pada tahun ’50-an. Selanjutnya,
turut mendominasi tren di era disko tahun '70-an. Jeans model flare dan bell bottom
menjadi must have item setiap pria maupun wanita.
Evolusi jeans tetap
berlanjut, dan mulai bersentuhan dengan inovasi dan menjadi lebih variatif.
Teknik pencucian dengan efek pudar, bleached, hingga ribbed membuat tampilan
jeans mengalami transformasi total. Bicara soal siluet, wanita mulai
menginginkan jeans laksana kulit kedua bagi mereka. Sehingga, pada saat itu
muncul tradisi khusus untuk berendam di bak air dingin dan menunggu hingga
jeans menyusut dan pas di badan.
Tahun ’80-an, desainer
juga mulai mengadaptasi jeans ke dalam koleksi mereka. Maka, lahirlah designer
jeans dengan status sosial yang lebih berkelas. Penjualan jeans pun makin
meningkat. Namun, di saat resesi tahun ’90-an, jeans sempat perlahan keluar
dari panggung mode dunia dan kalah pamor dengan celana khaki. Namun, hal ini
tidak berlangsung lama. Tahun 2000, denim muncul kembali dengan maraknya
model iconic yang berpose mengenakan jeans model hipster.
0 komentar:
Posting Komentar