Minggu, 12 April 2015

BUDAYA BATIK DI BANYUWANGI


FESTIVAL BATIK BANYUWANGI

      

            Indonesia adalah negara yang kaya dengan budaya. Setiap pelosok di Indonesia juga memiliki kebudayaan, salah satunya batik sudah menjadi bagian dari budaya bangsa yang dilestarikan dan di turunkan ke anak-cucu secara turun menurun. Tahukah kalian? bahwa batik ini memiliki berbagai jenis, bahkan setiap daerah memiliki motif dan corak yang berbeda. Semenjak 2 oktober 2009 Unesco telah menetapkan bahwa Batik Indonesia sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non bendawi.
            Banyuwangi adalah salah satu kota di Indonesia yang terletak dibagian paling ujung timur pulau jawa. Kota yang dipimpin oleh Bapak Abdullah Azwar Anas ini memiliki keistimewaan yang memukau Indonesia bak permata hijau nan indah. Semenjak kota Banyuwangi dipimpin oleh Bapak Anas, Banyuwangi mulai terlihat banyak kemajuan yang menonjol. Salah satunya adalah daerah yang memiliki kebudayaan batik yang khas, memiliki nilai estetika yang lebih. Batik Banyuwangi merupakan satu-satunya batik kontemporer yang memiliki filosofi. Nah, Banyuwangi karena kebudayaan batik ini, memiliki event yang tak kalah menarik khalayak wisatawan baik Nasional maupun Internasional yang di beri nama “ Banyuwangi Batik Festival” ajang ini dimulai dengan lomba desain motif batik, merupakan bagian dari salah satu proses menciptakan motif-motif batik baru untuk menambah kekayaan motif batik Banyuwangi yang saat ini berjumlah 44 motif, seperti gajah uling, kangkung setingkes, paras gempal, alas kobong, kopi pecah, moto pitik, sekar jagad, garuda, cendrawasih,dan sebagainya. Pameran ini juga di hadiri oleh Putri Indonesia 2014 yang ikut serta mencanting, fashion bersama Bupati Banyuwangi dengan menggunakan busana batik. Bersamaan dengan acara lomba desain busana batik oleh berbagai kalangan diesainer-desainer asli daerah Banyuwangi. Dengan adanya Pameran tersebut sebagai salah satu tanda sebuah kebanggaan yang berujung pada kesejahteraan para pelaku industri. Bukan hanya pameran ini juga akan diisi dengan lomba modelling dan promosi wisata asli yang ada di Kabupaten Banyuwangi yang gunanya untuk menarik Wisatawan Asing untuk singgah dan merasakan indahnya di Banyuwangi. Festival ini juga akan memiliki dampak langsung yakni pencapaian omzet (Industri Kecil Menengah)  IKM yang akan melonjak tinggi. Karena dalam pameran tersebut banyak pengunjung penggemar batik, pedagang lokal juga akan merasakan keuntunganya.

                Antusiasme masyarakat yang ikut menghadiri dan memeriahkan festival batik ini sangatlah banyak, baik dari khalayak Nasional maupun Internasional bahkan masyarakat sekitar. Karena di bumi belambangan begitu ramai, banyak terlihat juga berbagai penjual jajanan baik pedagang asongan, kaki lima maupun pedagang yang berada di dalam Gesibu yang juga ikut serta memeriahkan dan mengambil ke untungan dari adanya pameran tersebut. karena begitu banyaknya pedagang gak heran kalau pengunjung banyak yang mencicipi jajanan khas banyuwangi yang juga menarik wisatawan tersebut karena cita rasanya. Namun yang disayangkan adalah akan berdampak pada kebersihan Bumi Blambangan, Pasti ada pihak-pihak yang tidak memiliki rasa cinta kepada Alam sehingga membuang sampah tidak pada tempatnya, terlihat berbagai plastik-plastik yang berserakan. Siapa yang harus bertanggung jawab? nah, mereka sendiri yang harus memiliki kesadaran untuk cinta Alam. Bagaimana caranya? Pemerintahan dari Kabupaten Banyuwangi sendiri sudah menggalangkan sosialisasi akan wujud kebersihan dan pentingnya kebersihan, bukan hanya itu pasti seseorang yang memiliki jenjang pendidikan juga mengerti akan kebersihan tersebut, bisa juga dengan menambah tong-tong sampah secara menyebar karena bisa jadi mereka membuang sampah sembarangan karena tempat pembuangan sampah yang jaraknya lumayan jauh. Namun, event ini lebih banyak membawa dampak positif nya dibandingkan dampak negatif, maka sebaiknya event ini terus menerus berlanjut dari tahun ke tahun berikutnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Search This Blog